Minggu, 16 Maret 2014

Agresi Sok Suci : “Menyambut Perang Salib Terbaru Abad Ini”


            Maling teriak maling, itulah pepatah yang pantas dilontarkan ketika saya Melihat Agresi Militer yang dilancarkan Amerika beserta sekutunya ke Negara berdaulat Libya, 20 Maret 2011 kemarin, memanfaatkan isu demokrasi dan kebebasan, mereka dengan ambisi hegemoniknya menjadikan Libya bulan-bulanan serangan militer dengan dalih untuk menegakkan demokrasi dan hak asasi manusia (egoisme adidaya klasik). Berawal dari pemberlakuan Not Fliying Zone (zona larangan terbang) oleh PBB (ounderbounya Amerika) dan berujung pada penembakan 110 rudal jelajah Tomahawk ke Wilayah Libya. Namun sebagaimana diduga oleh banyak kalangan, intervensi militer Barat di Libya kali ini menyimpan misi rahasia yang sedikit banyak telah terkuak. Time, sebuah koran terbitan AS membeberkan motif tersembunyi di balik serangan militer tersebut. Penelusuran Time menunjukkan bahwa intervensi militer Barat ke Libya lebih banyak memuat motif ekonomi ketimbang sekedar untuk menggulingkan Khaddafi. Dengan cara itu, Barat hendak memamerkan kembali kekuasaannya di tingkat global sambil menampakkan diri sebagai sosok pembela Perdamaian dan Demokrasi. Apalagi sekitar 2 persen cadangan Energi Dunia tersimpan di Libya, Padahal dalam kenyataannya, intervensi seperti itu tidak pernah dilakukan Amerika Serikat di negara-negara yang tidak prospektif, Apakah dalam krisis di Liberia, Pantai Gading, Rwanda, maupun Kongo. hal ini diperparah dengan pernyataan, Michael Mullen, Kepala Staf Angkatan Bersenjata AS sehari pasca dimulainya agresi militer di Libya, menyatakan bahwa tujuan serangan ini bukan untuk menggulingkan Khadafi. Melihat fenomena,fakta dan kenyataan ini, ironi memang apabila kita sebagai manusia berakal dan berhati Menerimanya, Mengutip pendapat Vladimir Putin “tidak ada nalar atau nurani pada tindakan tentara (Amerika & sekutunya) tersebut".
            Ketika Seorang Anak  kecil Menonton Berita di Televisi, iya bertanya kepada ayahnya “yah, kenapa amerika dan sekutunya menyerang libya ?” ayahnya pun menjawab “karena libya dipimpin orang jahat yang menyengsarakan rakyat” dan si anak pun membalasnya “oh, berarti dengan Rudal dan Bom amerika, rakyat Libya akan sejahtera dan bahagia kan,yah?” Ayahnya pun hanya mampu terdiam tanpa kata.Ilustrasi yang sengaja saya tambahkan diatas untuk menunjukan bahwa,Serangan yang kemudian dilakukan oleh Amerika dan eropa ke kawasan Libya tidak sama sekali bertujuan untuk Melindungi Rakyat sipil dari kediktatoran Moammar Khadafi.hingga hari ini(dan mungkin masih bisa bertambah) tercatat 100 orang lebih rakyat sipil tewas akibat Agresi Sok Suci ini dan saya yakin sampai Mati pun pelanggaran HAM (genoside) ini tidak akan Diadili di depan Meja Sidang Mahkamah Internasional, hal ini dikarenakan Hukum Internasional seringkali Menjelma menjadi Norma-Norma Hampa tak bermakna bila diperhadapkan dengan Negara Adikuasa ini. kenapa dikatakan sok suci? Karena Mereka menutup mata dan Membiarkan Israel Melakukan Kejahatan kemanusiaan terhadap Palestina,itulah point yang perlu dicermati. Mungkin Sebentar lagi publik Dunia akan menyaksikan sebuah perang yang pernah terjadi di abad pertengahan lalu ,yakni “Perang Salib”,sesuai yang diungkapkan Presiden Libya Moammar Khadafi “agresi yang dilakukan Oleh mereka Adalah Agresi barbar, Tentara Salib.”
            Dukungan Kepada Libya Merupakan Harga mati Bagi Kita Bangsa Indonesia, Sebagai Bangsa Sependeritaan yang Pernah Merasakan Sakit Pahitnya Di Agresi Oleh Sekutu, Apalagi di dalam Pembukaan UUD 45 Alinea ke Empat  Telah jelas Mengamanatkan Agar Kita Sebagai Bangsa yang Besar Harus Ikut Melaksanakan Ketertiban Dunia yang Berdasarkan Kemerdekaan, Perdamaian Abadi Dan Keadilan Sosial,  tentunya Bukan Hal Yang Sulit bagi Pemerintah kita untuk, menentukan pilihan dan memberikan bantuan baik Moril Maupun Materil Kepada saudara-saudara kita di timur tengah yang sedang mengalami krisis, Juga perlu kiranya Mengutuk Segala Bentuk kekerasan Berkedok Operasi Militer Yang Mengorbankan Warga Sipil, terutama di Libya, terlepas Dari Kepemimpinan Otoriter yang dipraktekan Oleh Pemimpinannya.
            Tulisan ini tidak bermaksud Untuk Mengakomodir Kepentingan Agama Tertentu,Golongan Tertentu maupun Kelompok tertentu, tetapi untuk  Mengkritisi Hegemoni  Berlebihan dari negara-negara Barat,yang berakibat pada Kekacauan Politik,Ekonomi,Hukum,Budaya,dan Sosial Suatu Negara yang menjadi sasaran Agresi serta berdampak pada Kesejahteraan Rakyatnya (Gangguan terhadap nilai-nilai Humanisme).

Tulisan ini merupakan gagasan penulis ketika mengamati Agresi Militer Amerika ke Libya untuk meruntuhkan rezim Moamar Khadafi sekitar tahun 2011.  Konon Menurut salah seorang Teman seperjuangan Penulis di Kampus pada saat itu mengatakan bahwa tulisan ini menjuarai Lomba Penulisan Opini di Fakultas Pertanian Universitas Khairun Ternate. Yang Kebetulan juga sempat penulis kirimkan karena diminta oleh panitia pelaksana.
Wallahualam Bisawab....

        


Tidak ada komentar:

Posting Komentar