Maling teriak maling, itulah pepatah
yang pantas dilontarkan ketika saya Melihat Agresi Militer yang dilancarkan
Amerika beserta sekutunya ke Negara berdaulat Libya, 20 Maret 2011 kemarin,
memanfaatkan isu demokrasi dan kebebasan, mereka dengan ambisi hegemoniknya
menjadikan Libya bulan-bulanan serangan militer dengan dalih untuk menegakkan
demokrasi dan hak asasi manusia (egoisme adidaya klasik). Berawal dari
pemberlakuan Not Fliying Zone (zona
larangan terbang) oleh PBB (ounderbounya
Amerika) dan berujung pada penembakan 110 rudal jelajah Tomahawk ke Wilayah
Libya. Namun sebagaimana diduga oleh banyak kalangan, intervensi militer Barat
di Libya kali ini menyimpan misi rahasia yang sedikit banyak telah terkuak.
Time, sebuah koran terbitan AS membeberkan motif tersembunyi di balik serangan
militer tersebut. Penelusuran Time menunjukkan bahwa intervensi militer Barat
ke Libya lebih banyak memuat motif ekonomi ketimbang sekedar untuk
menggulingkan Khaddafi. Dengan cara itu, Barat hendak memamerkan kembali
kekuasaannya di tingkat global sambil menampakkan diri sebagai sosok pembela
Perdamaian dan Demokrasi. Apalagi sekitar 2 persen cadangan Energi Dunia
tersimpan di Libya, Padahal dalam kenyataannya, intervensi seperti itu tidak
pernah dilakukan Amerika Serikat di negara-negara yang tidak prospektif, Apakah
dalam krisis di Liberia, Pantai Gading, Rwanda, maupun Kongo. hal ini
diperparah dengan pernyataan, Michael Mullen, Kepala Staf Angkatan Bersenjata
AS sehari pasca dimulainya agresi militer di Libya, menyatakan bahwa tujuan
serangan ini bukan untuk menggulingkan Khadafi. Melihat fenomena,fakta dan
kenyataan ini, ironi memang apabila kita sebagai manusia berakal dan berhati
Menerimanya, Mengutip pendapat Vladimir Putin “tidak ada nalar atau nurani pada tindakan tentara (Amerika &
sekutunya) tersebut".
Ketika Seorang Anak kecil Menonton Berita di Televisi, iya
bertanya kepada ayahnya “yah, kenapa
amerika dan sekutunya menyerang libya ?” ayahnya pun menjawab “karena libya dipimpin orang jahat yang
menyengsarakan rakyat” dan si anak pun membalasnya “oh, berarti dengan Rudal dan Bom amerika, rakyat Libya akan sejahtera dan
bahagia kan,yah?” Ayahnya pun hanya mampu terdiam tanpa kata.Ilustrasi yang
sengaja saya tambahkan diatas untuk menunjukan bahwa,Serangan yang kemudian
dilakukan oleh Amerika dan eropa ke kawasan Libya tidak sama sekali bertujuan
untuk Melindungi Rakyat sipil dari kediktatoran Moammar Khadafi.hingga hari ini(dan
mungkin masih bisa bertambah) tercatat 100 orang lebih rakyat sipil tewas
akibat Agresi Sok Suci ini dan saya yakin sampai Mati pun pelanggaran HAM (genoside) ini tidak akan Diadili di
depan Meja Sidang Mahkamah Internasional, hal ini dikarenakan Hukum
Internasional seringkali Menjelma menjadi Norma-Norma Hampa tak bermakna bila
diperhadapkan dengan Negara Adikuasa ini. kenapa dikatakan sok suci? Karena
Mereka menutup mata dan Membiarkan Israel Melakukan Kejahatan kemanusiaan
terhadap Palestina,itulah point yang perlu dicermati. Mungkin Sebentar lagi
publik Dunia akan menyaksikan sebuah perang yang pernah terjadi di abad
pertengahan lalu ,yakni “Perang Salib”,sesuai yang diungkapkan Presiden Libya
Moammar Khadafi “agresi yang dilakukan
Oleh mereka Adalah Agresi barbar, Tentara Salib.”
Dukungan Kepada Libya Merupakan
Harga mati Bagi Kita Bangsa Indonesia, Sebagai Bangsa Sependeritaan yang Pernah
Merasakan Sakit Pahitnya Di Agresi Oleh Sekutu, Apalagi di dalam Pembukaan UUD
45 Alinea ke Empat Telah jelas
Mengamanatkan Agar Kita Sebagai Bangsa yang Besar Harus Ikut Melaksanakan
Ketertiban Dunia yang Berdasarkan Kemerdekaan, Perdamaian Abadi Dan Keadilan
Sosial, tentunya Bukan Hal Yang Sulit
bagi Pemerintah kita untuk, menentukan pilihan dan memberikan bantuan baik
Moril Maupun Materil Kepada saudara-saudara kita di timur tengah yang sedang
mengalami krisis, Juga perlu kiranya Mengutuk Segala Bentuk kekerasan Berkedok
Operasi Militer Yang Mengorbankan Warga Sipil, terutama di Libya, terlepas Dari
Kepemimpinan Otoriter yang dipraktekan Oleh Pemimpinannya.
Tulisan ini tidak bermaksud Untuk
Mengakomodir Kepentingan Agama Tertentu,Golongan Tertentu maupun Kelompok
tertentu, tetapi untuk Mengkritisi
Hegemoni Berlebihan dari negara-negara
Barat,yang berakibat pada Kekacauan Politik,Ekonomi,Hukum,Budaya,dan Sosial
Suatu Negara yang menjadi sasaran Agresi serta berdampak pada Kesejahteraan
Rakyatnya (Gangguan terhadap nilai-nilai Humanisme).
Tulisan ini merupakan gagasan penulis ketika mengamati Agresi Militer Amerika ke Libya untuk meruntuhkan rezim Moamar Khadafi sekitar tahun 2011. Konon Menurut salah seorang Teman seperjuangan Penulis di Kampus pada saat itu mengatakan bahwa tulisan ini menjuarai Lomba Penulisan Opini di Fakultas Pertanian Universitas Khairun Ternate. Yang Kebetulan juga sempat penulis kirimkan karena diminta oleh panitia pelaksana.
Wallahualam Bisawab....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar